Thursday, May 31, 2012

Pilsner (PILSENER)





Pilsner juga disebut pilsener atau pils. Nama tersebut diambil dari nama kota Pilsen (Plzen) di daerah Bohemia atau sekarang di Republik Ceko, dimana pertama kali pada thn 1842 bir dibuat melalui proses fermentasi dengan ragi (yeast) tenggelam (bottom-fermented).
"Urquell", bir Pilsener asli masih diproduksi sampai sekarang.

Sampai dengan pertengahan 1840, kebanyakan kaum Bohemian membuat bir dengan proses fermentasi mengapung (top-fermented) . Standar rasa dan kualitas yang dihasilkan sangat bervariasi, dan di thn 1838 bergentong-gentong bir dibuang karena ketidakpuasan. Untuk mengatasi ini Pemerintah kota Pilsen membangun brewery di 1839, dinamakan "Burger Brauerei" (now: Plzensky Prasdroj), dan memproduksi bir sesuai dengan gaya Bavaria.

Kenapa digunakan gaya Bavaria?

Rupanya kaum Bavaria (tetangga mereka di Jerman) telah membuat bir dengan metode ragi bottom-fermented dan selama proses fermentasi menyimpannya dalam gua untuk mempertahankan suhu rendah, dimana cara produksi seperti ini meningkatkan kejernihan bir.

"Burger Brauerei" segera mempekerjakan masterbrewer Bavaria, Josef Groll (1813-1887), dengan teknik baru dan jenis malt "Paler", menghasilkan jenis Pilsener modern pada 5 Okt 1842.
Dengan kombinasi warna pucat jenis malt tsb, menggunakan air jenis soft-water(1), Hops jenis "Saaz Noble" yang dipanen dari daerah Zatec (Saaz di Jerman), maka gaya Bavaria ini menghasilkan bir Lager warna emas pucat yang jernih yang menjadikannya sensasional jika dibandingkan dengan produksi dengan metode sebelumnya, bir keruh.

Dengan meningkatnya teknologi transportasi dan komunikasi menjadikan bir ini terkenal seantero Eropa Tengah, dan pembuatan bir gaya Bavaria ini segera ditiru banyak orang. Pada 1859, "Pilsner Bier" diregistrasi sebagai nama dagang resmi di Pemerintah kota Pilsen. Dan pada 1898, nama "Pilsner Urquell" diperdagangkan sebagai jenis bir Pilsener yang otentik dan orisinal.

Jeni pilsener ini semakin banyak diproduksi seiring dengan diperkenalkannya mesin pendingin oleh Carl Von Linde pada akhir abad ke 19, dimana penempatan bir dengan fermentasi bottom-fermented di dalam gua tidak diperlukan lagi. Teknik fermentasi yang membutuhkan suhu rendah ini dapat dilakukan dimana saja.

Saat ini rasa bir Pilsener sangat ringan, warna jernih mulai dari kuning pucat sampai dengan kuning emas, dan aroma dan rasa hops sangat terasa, akan tetapi Pilsener dari Ceko jauh terasa lebih ringan (Urquell dan Staropramen)

Sementara Pilsener Jerman terasa lebih pahit. Jerman pilsener a.l: BECK's, Augustiner Pils, Flensburger Pilsner, Henninger's Kaiser Pilsner, König Pilsner, Königsbacher Pilsner, Schwelm's Schwelmer Pils, Warsteiner, Würzburger Hofbräu, and Wernesgrüner. Sedangkan rekan2nya dari Belanda (Amstel, Grolsch, Heineken) dan Belgia (Stella Artois, Jupiter) semuanya terasa lebih "manis".

Bir jenis Pilsener jarang yang mempunyai kandungan alkohol tinggi, normalnya  sekitar 4.5% ABV, jika mempunyai kandungan lebih biasanya diberi label "Export Beer". Dan saat ini umumnya orang masih bingung apakah yang dimaksud dengan Pilsener dan Lager karena dilabel sering terbaca "Pilsener Lager".
Pilsener adalah salah satu jenis Lager; menggunakan bahan dasar Malted Barley, rasa yang ringan, warna jernih dan dibuat dengan teknik bottom-fermented.

Pilsener produksi Indonesia? hampir semua merk bir yang diproduksi disini mempunyai jenis Pilsener; Bir Bintang, Anker, Carlsberg, Bali Hai, Heineken dan San Miguel....bagaimana rasanya menurut anda?




(1)dalam pembuatan bir, air dipisahkan menjadi 2 jenis "soft" dan "hard", tergantung dari kandungan komposisi kimianya

Monday, May 7, 2012




KAPAN BIR YANG LOE MINUM MULAI BERASA “ENAK”?


Ada beberapa tahap bir mempengaruhi loe:

Tahap 1 – merasa pinter
Disini loe mulai berasa menjadi ahli dari segala hal didunia ini. Loe merasa tahu semuanya dan merasa perlu buat menularkan pengetahuan loe itu kepada semua yang dengerin loe. Dikondisi ini loe selalu BENAR dan tentu aja orang lain yang ngobrol sama loe SALAH semua. Inilah yang bikin ngobrol loe jadi seru karena dua-duanya berasa cerdas. 


Tahap 2 – merasa keren
Disini loe baru tahu kalau loe ternyata paling keren dibar dan semua pengunjung suka sama loe. Loe merasa “pede” untuk ngobrol dengan siapapun karena loe tahu mereka suka loe. Dan tetep jangan lupa, loe masih jadi orang yang cerdas, so ga masalah loe bahas tentang masalah apa aja di jagad raya ini.

Tahap 3 – merasa kaya
Nah, mulai deh..merasa mendadak menjadi orang kaya sedunia. Sepertinya mampu mentraktir minum semua orang dibar, karena loe merasa punya duit se-truk yang parkir didepan. Kalau loe berjudi, loe berani taruhan berapa aja, karena tentu aja, loe masih merasa menjadi orang yang cerdas, sudah pasti loe akan menang semua macam taruhan. Engga perduli berapa taruhannya, loe merasa KAYA dan banyak duit. Loe juga pasti akan mentraktir minum orang yang loe suka, soalnya sekarang ini loe menjadi orang yang paling keren didunia.

Tahap 4 – ga mempan peluru
Di kondisi ini loe siap berantem sama siapapun terutama sama mereka yang loe ajak debat atau taruhan. Karena sekarang loe merasa ga ada yang bisa melukai loe. Sekarang loe bisa ngajak pasangan yang loe suka untuk tanding atau taruhan adu kuat minum. Loe ga bakal takut kalah karena loe merasa CERDAS, KAYA dan lebih KEREN dari semuanya.

Tahap 5 – tidak terlihat
Ini tahap terakhir dari mabuk. Di tahap ini loe bisa ngelakuin apapun juga, karena engga ada orang yang bisa lihat loe. Loe boleh joget2 diatas bar atau diatas meja sama siapapun yang loe seneng, karena mereka lainnya engga mungkin bisa lihat loe. Loe juga bisa menghilang dari orang yang mau berantem sama loe. Loe bisa nyanyi sampai suara loe putus dijalan atau dimana aja, karena orang lain ga bisa lihat atau denger loe, karena loe merasa manusia paling CERDAS dan tahu segala hal didunia ini…

Tahap 6 – merasa nyaman
Loe tidur seperti bayi. Kalau bayi tidur diselimutin ibunya, loe tidur bisa dimana aja ga perlu selimut, kalau perlu tidur dikamar mandi. Bangun tidur, tetep aja loe merasa paling CERDAS karena merasa bisa tidur paling pules selama loe hidup…


Hehehehe…don’t try this at home!